Mesin tidak dapat memahami teks dalam gambar seperti yang dapat manusia lakukan. Namun, mereka dapat mengerti teks dalam dokumen yang dikhususkan untuk tulisan. Oleh karena itu, agar mesin dapat memahami teks dalam gambar, kita harus menggunakan sebuah sistem yang dapat mengubah teks dalam gambar menjadi dokumen teks yang dapat dibaca oleh mesin. Sistem itulah yang kita sebut dengan Optical Character Recognition atau OCR. OCR dapat membantu kita dalam mengotomatisasi pengekstraksian teks dari gambar atau foto yang dipindai dan mengonversi hasil pindaian teks tersebut ke dalam berkas digital. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai keterkaitan ocr dengan teks GPT.
Jawabannya adalah “Tentu saja!”. Supaya pengenalan teks dapat optimal dan berhasil diekstrak, OCR perlu banyak data. Hal ini karena OCR bergantung pada template untuk melakukan agar dapat bekerja, dan sulit bagi mereka untuk menangani berbagai format atau dokumen yang tidak terstruktur.
Sebagai contoh, OCR akan kesulitan untuk mengekstrak teks dari kemasan karena:
Jadi, ya, tentu saja jumlah data yang dimiliki oleh sistem OCR sangat mempengaruhi kemampuannya dalam mengekstraksi teks dengan akurat dan memberikan hasil yang terorganisir.
Generative Pre-trained Transformers (GPT) adalah sebuah model bahasa serbaguna. GPT mampu menangani berbagai tugas terkait teks dan bahasa seperti memahami, menganalisis, merangkum, menerjemahkan, dan bahkan menghasilkan teks yang koheren. Kemampuan utama GPT yang paling terkenal adalah kemampuannya dalam memahami struktur dan makna dari sebuah teks. GPT dapat memahami struktur tatabahasa, mengidentifikasi kelas kata, dan memahami makna di balik frasa, kalimat, atau paragraf bukan hanya secara leksikal tetapi juga secara semantis. Untuk mempelajari berbagai pola dan hubungan antar teks, GPT menjalani pelatihan dengan ataupun tanpa pengawasan di mana GPT akan diberikan dataset teks yang besar dan beragam. Dalam pelatihan tersebut, digunakan teknik Natural Language Processing (NLP) seperti pengkategorian jenis kata, penguraian sintaks, dan analisis semantik.
Pada umumnya, OCR sudah dapat memberikan hasil yang sangat akurat jika dokumen-dokumen yang dipindai berbentuk sederhana dan memiliki sedikit variasi. Akan tetapi, belakangan ini banyak bisnis yang menyadari bahwa mereka perlu memproses jenis dokumen lain yang mungkin memiliki banyak variasi dan mungkin tidak memiliki permintaan tinggi dari pengguna lainnya. Di sinilah, GPT, khususnya teks GPT, memainkan peran besar.
Sebagai kesimpulan, kemampuan pemahaman bahasa dan pelatihan dengan dataset besar pada GPT dapat melengkapi kemampuan OCR dalam mengekstrak informasi teks dari gambar. Kerja sama ini tidak hanya meningkatkan akurasi dari hasil ekstraksi teks, tetapi juga memberikan pemahaman kontekstual dan bantuan bagi pengguna, sehingga teknologi ini dapat beradaptasi dengan lebih banyak variasi dokumen. Manfaat-manfaat di atas merupakan manfaat dari implementasi GLAIR Paperless with OCR.
GLAIR Paperless with OCR tidak memerlukan jumlah data yang besar untuk memberikan hasil yang memuaskan, dan hal ini berarti Anda dapat menggunakannya untuk berbagai jenis dokumen. Tentu saja inilah yang mutakhir dan layak digunakan untuk segala lini bisnis!