Artificial Intelligence (AI) mulai banyak diterapkan di tempat kerja. AI menawarkan berbagai aplikasi yang berguna dalam bisnis, mulai dari manajemen alur kerja hingga pengambilan keputusan. Hal ini juga dapat memberikan kesempatan untuk bisnis baru terhadap perusahaan. Sekarang, banyak organisasi yang menggunakan Artificial Intelligence untuk mendukung proses bisnis internal mereka. Penggunaan AI dalam perusahaan yang berarti menerapkan teknologi mutakhir ke dalam setiap operasi bisnis tampaknya menjadi bagian dari tren.
Menurut penelitian, AI tidak selalu bisa bekerja dengan baik jika hanya beroperasi sendiri. Teknologi AI memang dinilai sangat baik dalam tugas seperti mengemudi atau bahkan menggantikan pekerjaan repetitif tingkat rendah. Tetapi, ketika manusia dan mesin berkolaborasi, banyak bisnis yang seringkali mendapatkan hasil yang lebih maksimal dan manfaat yang lebih baik. Kita hidup di era AI, di mana jika ada algoritma dapat menyerupai kinerja manusia, maka hal itu dapat dengan cepat diadopsi oleh orang lain. Namun, jika implementasi AI ditingkatkan secara signifikan, skala ekonomi yang diinginkan akan tercapai, seluruh biaya implementasi AI akan turun, dan strategi bisnis yang menggabungkan AI dan sumber daya manusia akan berkembang.
Secara radikal, integrasi teknologi digital atau digital technology ke dalam seluruh elemen bisnis yang dapat mengubah operasional dan memberi value lebih kepada klien dikenal sebagai digital transformation atau transformasi digital. Hal ini juga merupakan pergeseran budaya yang mengharuskan perusahaan terus-menerus menantang status quo, bereksperimen, dan belajar menerima kegagalan.
Data yang didapatkan dari survei transformasi digital untuk menghasilkan produk dan layanan di lingkungan digital yang dilakukan oleh kemitraan Corporate Executives and PTC menunjukkan bahwa dampak transformasi digital dapat membantu perusahaan meningkatkan laba mereka. Transformasi digital dapat meningkatkan efisiensi operasional sebesar 40%, meningkatkan kualitas produk sebesar 26%, dan memperkenalkan sumber pendapatan baru sebesar 21%. Transformasi digital juga mencapai puncak tujuan strategis produsen global; 92% berada pada tahap tertentu dari perjalanan transformasi digital mereka. Proyek digital mengubah proses fisik di seluruh rantai nilai.
Meningkatkan semua aspek bisnis dengan memanfaatkan data di tingkat perusahaan adalah tujuan transformasi digital. Untuk melakukan peningkatan, semua sumber data harus terhubung, dan bisnis yang lebih cerdas harus dibangun. Hal ini melibatkan stakeholders dan pelanggan, lalu aspek penting dari transformasi digital yang sukses seperti meningkatkan efektivitas operasional, seperti meningkatkan produktivitas, meminimalkan risiko, membuat perencanaan yang lebih baik, membangun presisi, mengukur kelincahan bisnis, dan mengurangi kesalahan di masa depan.
Teknologi membawa berbagai dampak dalam kehidupan manusia, termasuk dalam proses bisnis. Penerapan teknologi tidak selamanya mengakibatkan hilangnya banyak pekerjaan, namun juga dapat lowongan pekerjaan dan tanggung jawab yang baru.
Hasil poll show 2021 dari McKinsey menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa penggunaan AI terus meningkat dengan signifikan: AI telah diadopsi dalam setidaknya satu fungsi oleh 56 persen dari semua responden, naik dari 50 persen pada tahun 2020. Operasi layanan, pengembangan produk dan layanan, dan pemasaran dan penjualan adalah fungsi perusahaan yang paling umum di mana AI digunakan.
Salah satu implementasi AI terhadap efisiensi bisnis adalah dengan menggunakan computer vision. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Ibn Tofail menggunakan facial expression classification atau klasifikasi ekspresi wajah untuk mengantisipasi pengambilan keputusan klien dengan mengidentifikasi berbagai ekspresi seperti seringai, kerutan, pergerakan alis, dan banyak lagi. Mereka menggunakan database dengan 213 foto dari 10 ekspresi wajah model wanita Jepang. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa data ini dapat digunakan untuk mengantisipasi pilihan produk pelanggan. Menurut para ahli, teknologi ini dapat digunakan di toko virtual dengan menggunakan eye gaze detection (deteksi tatapan mata) untuk melacak pandangan pelanggan mereka dan menentukan produk mana yang menarik minat mereka.
Artificial Intelligence telah banyak digunakan dan diadopsi dalam beberapa tahun terakhir di berbagai industri untuk membantu menghilangkan operasi yang tidak efisien. Penggunaan AI meningkatkan beberapa manfaat dalam efisiensi bisnis termasuk menyederhanakan struktur perusahaan sehingga dapat membantu menyelaraskan struktur dan strategi perusahaan. Selain itu penggunaan AI juga dapat mengembangkan sistem tinjauan manajemen sebagai bagian dari proses evaluasi perusahaan, dan membantu mengembangkan Key Performance Indicators (KPI) sebagai metode pengukuran kinerja.
Integrasi antara komponen AI mencakup algoritma pintar yang pada dasarnya dibuat seperti manusia ini memiliki teknik yang mengintegrasikan semua pipa data dengan mulus dan desain yang membantu menyatukan semuanya di cloud untuk membuat keputusan real-time tersebut.
Menurut Width.ai, AI memiliki dampak besar pada pengambilan keputusan, menurut lebih dari setengah pemimpin perusahaan (54 persen). Ada banyak cara AI dapat membantu bottom-line perusahaan. Itu semua tergantung pada jenis bisnis, ukuran perusahaan, dan budaya organisasi. Otomatisasi pekerjaan yang paling monoton, pendapatan yang lebih besar melalui sistem rekomendasi, pengambilan keputusan yang lebih terdidik dan berbasis data, dan pemahaman yang lebih baik tentang tuntutan dan kepuasan pelanggan adalah bagian-bagian dari proses pengintegrasian AI.
Aplikasi AI yang canggih memiliki potensi untuk mengubah cara bisnis beroperasi. Hal ini membantu bisnis memahami sejumlah besar data yang terorganisir mauoun yang tidak terstruktur, meningkatkan keputusan bisnis, dan mencapai hasil yang lebih baik. Untuk meningkatkan hasil bisnis, level baru dari analisis data tidak diragukan lagi didapat dari penggunaan kecerdasan buatan. Repositori data perusahaan menghasilkan value baru yang belum pernah ada sebelumnya untuk dipakai oleh bisnis.
Human error (kesalahan manusia) adalah salah satu sumber kesalahan yang menuntun pelangggaran data yang paling umum di seluruh dunia, tetapi tetaplah sangat berbahaya. Kunci untuk mengurangi kesalahan manusia adalah membawa lebih banyak data, lebih banyak komputasi dan lebih banyak metodologi.
Pada tahun 2014, the Heartbleed bug membuat kepanikan ketika adanya laporan kesalahan pengkodean sederhana yang dapat memungkinkan peretas mengakses komputer. Pelanggaran data Wonga, yang terjadi baru-baru ini, merugikan 245.000 konsumen di Inggris. Cyber security yang lebih baik dan penghapusan kesalahan pengkodean mungkin dapat mencegah hal ini terjadi. Namun, masalah ini tidak berakhir di sana: menurut data terbaru, serangan hacking terhadap bisnis di Inggris telah merugikan investor hingga 42 miliar euro, dengan Inggris yang menjadi korban puluhan serangan cyber yang parah setiap bulan. Pada saat ini, perangkat lunak menjadi lebih rumit dan rentan, dan kita tidak bisa lagi mengandalkan manusia untuk menganalisis jutaan baris kode. Semakin kompleks yang ditambahkan, semakin sulit pula pengujian dilakukan. Ini menunjukkan bahwa human error dapat berakibat fatal dalam proses bisnis perusahaan. Dengan menggunakan AI, masalah ini dapat diselesaikan dengan deteksi progresif kode program untuk mencegah kesalahan selama pengoperasian kode program.
Survei Smartsheet menyebutkan bahwa 66% responden setuju bahwa menggunakan AI merupakan faktor penting dalam menghilangkan kesalahan data dari pengumpulan, penyalinan, dan pembersihan data oleh karyawan. Penggunaan AI mencakup teknologi pemrosesan dokumen cerdas yang menggunakan machine learning dan optical character recognition (pengenalan karakter optik).
AI memiliki kemampuan untuk memahami, mempelajari, mengotomatisasi, dan meniru perilaku manusia yang cerdas. Hal ini dapat membantu dalam mengubah proses instrument trust dan menghilangkan human error dan process failure. AI dapat memprediksi instrumen dan perilaku manusia tertentu dan mengarahkannya langsung menuju tindakan pasti dan menghindari human error seperti keamanan proses meningkat, kualitas terukur, dan jumlah produk pengiriman terhitung.
Menurut studi dari IDC , proses yang tidak efisien dapat merugikan bisnis sekitar 20-30 persen dari pendapatan tahunan mereka. Rata-rata karyawan menghabiskan 4 hingga 10 jam setiap minggu untuk tugas-tugas komputer yang repetitif (hingga 350 jam per tahun). Seringkali, tugas komputer ini tidak ada hubungannya dengan jobdesk utama mereka.
Berinvestasi dalam penggabungan bakat AI, teknisi, dan machine learning yang dapat membantu menghasilkan hasil untuk memindahkan budaya organisasi menuju efektivitas dapat dikatakan sangat penting untuk bisnis. AI meningkatkan efektivitas organisasi secara keseluruhan dengan: meningkatkan produktivitas dengan menghindari tugas yang memakan waktu dan berulang, meningkatkan efektivitas karyawan dengan menambah kecerdasan karyawan, dan mengotomatisasi permintaan klien umum untuk meningkatkan produk dan layanan bisnis.
Keuntungan-keuntungan yang tercantum diatas sebenarnya cukup umum. Manfaat AI tidak terbatas dan tergantung pada use case serta sisi yang dilihat. AI dapat meningkatkan pendapatan dengan mengidentifikasi dan memaksimalkan peluang penjualan, memprediksi permintaan produk, mengklasifikasikan pasar pelanggan, mendeteksi transaksi kartu kredit palsu, deteksi malware, meninjau dokumen, melakukan penelitian, dan lain lain hingga dapat dikatakan bahwa begitu banyak keuntungan menggunakan layanan pengembangan AI.
Apa pun motivasinya dalam mengeksplorasi AI, AI memiliki kemampuan untuk mengubah cara dalam mengoperasikan bisnis. AI masih merupakan teknologi yang sangat baru dan dapat berubah dengan cepat juga memberikan beberapa masalah yang tidak terduga. Selain melihat manfaatnya, kita juga harus tetap bijak dalam mengelola AI di masa depan.