Bagaimana Cara Blockchain Dapat Berdampak pada Pendidikan ?

Teknologi blockchain memiliki fungsi di berbagai industri. Blockchain saat ini digunakan pada industri keuangan, perbankan, pemerintahan bahkan pendidikan. Pada industri pendidikan, blockchain dapat menumbuhkan pelayanan akademik maupun proses belajar pada siswa.
November 24, 2022

Teknologi blockchain memiliki beberapa fungsi di berbagai macam industri, seperti misalnya di perbankan untuk transaksi antar negara agar lebih murah dan efisien, selanjutnya ada sektor pemerintahan untuk digitalisasi pencatatan kepemilikan tanah dan properti ataupun dokumen kependudukan. Tanpa terkecuali di industri pendidikan, menurut survei dari firma riset Gartner pada tahun 2019, hanya ada 2% institusi pendidikan tinggi yang menggunakan teknologi blockchain.

Blockchain adalah rantai blok urut yang dirangkai dan didistribusikan bersama secara digital. Data-data yang dimasukkan ke dalam blockchain disimpan dalam blok yang dihubungkan bersama secara berurutan sesuai kronologis, agar pencarian sumber data dan proses verifikasi keaslian data menjadi lebih mudah. 

Setiap blok terdiri dari ledger dan dua elemen, yaitu hash dan data. Jenis data yang digunakan dalam teknologi blockchain bergantung pada tujuan digunakannya blockchain itu sendiri. Misalnya, dalam bitcoin, data blok memiliki seluruh data detail transaksi, seperti pengirim, penerima, dan jumlah koin. Selain dari data, hash adalah data berupa sidik jari atau tanda tangan. Hash juga berguna untuk mengidentifikasi blok dan seluruh isinya dalam kode yang unik. 

Saat ini, Institusi pendidikan menggunakan blockchain masih terbatas untuk menyimpan dan berbagi catatan dan kredensial akademik. Jika dikembangkan lebih lanjut, blockchain dapat bermanfaat untuk para siswa dan institusi : 

  1. Manfaat bagi siswa.

Manfaat Blockchain bagi siswa antara lain, memungkinkan siswa untuk memiliki dan mengelola prestasi akademik, serta dapat membagikannya kapan dan dimana saja sesuai yang mereka inginkan. Selain itu, blockchain memberi siswa kesempatan atas kepemilikan terhadap aset digital seperti catatan akademik maupun ijazah digital yang dienkripsi tanpa perlu perantara untuk verifikasi.

Teknologi blockchain bagi siswa juga berguna untuk menyediakan akses luas ke sumber daya edukasi yang terbuka seperti buku elektronik, podcast, dan video. Blockchain memungkinkan sumber pembelajaran ini dibagikan dengan murah dan aman. 

  1. Manfaat bagi institusi.

Bagi institusi atau universitas, blockchain berguna untuk mempermudah proses, menghemat waktu dan biaya dalam verifikasi ijazah. Selain itu, dapat terhindar dari kerusakan fisik pada ijazah. Pada tahun 2017, Central New Mexico Community College menjadi yang pertama menerbitkan ijazah digital milik siswa menggunakan blockchain dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang menjadi pelopor dalam penggunaan dokumen berbasis blockchain. Kemitraan antara Learning Machine dan MIT Media Lab pada tahun 2016 menghasilkan Blockcerts, aplikasi yang mampu membuat, mengeluarkan, melihat, dan memverifikasi sertifikat dan ijazah berbasis blockchain.

Blockchain untuk menurunkan biaya pendidikan.

Blockchain berpotensi untuk merubah sistem pendidikan dengan membuka cara baru yang lebih terjangkau untuk belajar. Blockchain dapat mengurangi biaya administrasi dan menurunkan biaya pendidikan karena tidak perlu menggunakan kertas  untuk proses administrasi, transaksi, dan proses pembelajaran. Selain itu, tidak perlu menggunakan tambahan perangkat fisik untuk mengelola data-data yang ada. 

Di Amerika Serikat, sudah ada beberapa universitas menggunakan cryptocurrency untuk pembayaran biaya kuliah, misalnya Bentley University di Massachusetts. Bentley University bekerja sama dengan Coinbase pada Mei 2022 mengumumkan pembayaran kuliah dengan menggunakan Bitcoin, Ethereum, dan USD Coin untuk memberikan cara baru dalam membayar uang kuliah, serta memberikan hadiah dan sumbangan dalam bentuk cryptocurrency. Selain Bentley University, ada University of California di Berkley, King’s College di New York City dan University of Nicosia di Siprus, yang menjadi universitas pertama yang menerima Bitcoin pada tahun 2013.

Blockchain untuk penelitian di universitas.

Tujuan dari penelitian di universitas adalah memberikan warisan pengetahuan kepada generasi berikutnya dan memperbarui penelitian yang lalu atau sudah ada dengan penelitian yang baru. Profesor atau dosen seringkali selalu melakukan penelitian dan menerbitkan temuan mereka melalui publikasi jurnal. Publikasi jurnal tersebut diharapkan bisa memengaruhi kemampuan peneliti agar mendapatkan hibah untuk penelitian selanjutnya di masa depan.

Peneliti memiliki hak untuk memantau bagaimana penelitian mereka digunakan dan melindung publikasinya dari pembajakan. Blockchain memungkinkan peneliti untuk menerbitkan tanpa batasan, tetapi peneliti dapat juga memantau penggunaan kembali penelitian mereka, agar peneliti mengetahui seberapa sering publikasinya dikutip dan digunakan sebagai bahan ajar.

Kesimpulan 

Selain merubah industri keuangan melalui cryptocurrency. Teknologi blockchain juga dapat memiliki efek transformatif pada pendidikan,  seperti mempermudah penyimpanan dan pembagian catatan, meningkatkan keamanan dan meningkatkan kepercayaan, menyederhanakan proses verifikasi, dan memberi siswa kepemilikan atas catatan akademik selama seumur hidup.

Tetapi, karena blockchain merupakan teknologi baru, Institusi dan siswa harus beradaptasi dan mempelajari bagaimana blockchain bisa bekerja untuk memudahkan dalam proses belajar maupun administrasi. Sehingga, penggunaan blockchain diharapkan dapat meningkatkan kualitas dalam pelayanan akademik dan pendidikan secara keseluruhan. 

Ditulis oleh Muhammad Alief Riansyah
contact us

Siap mempercepat transformasi digital pada bisnis Anda?

Kirim email Anda dan kami akan menjawab seluruh pertanyaan Anda tentang produk dan layanan kami.
HUBUNGI KAMI